Wednesday, February 07, 2007

Mengasah Kapak

Dahulu kala adalah seorang penebang pohon yang sangat kuat. Ia minta pekerjaan dari seorang pengusaha kayu yang segera mempekerjakannya. Upah dan kondisi dari pekerjaannya cukup memuaskan sehingga membuatnya bertekad untuk melakukan hal yang terbaik. Segera saja majikan memberikannya sebuah kapak dan menunjukkan tempat dimana ia harus bekerja.

Pada hari pertama ia bisa menebang 18 pohon. Si majikan sangat terkesan dan memujinya serta memintanya agar melanjutkan pekerjaannya yang sangat memuaskan itu. Pujian majikan sangat memotivasi si penebang untuk bekerja lebih baik pada keesokan harinya. Namun ia hanya bisa menebang 15 pohon. Pada hari ketiga ia berusaha bahkan lebih keras lagi, tapi ia hanya bisa menebang 10 pohon.

Hari demi hari berlalu namun tebangan pohonnya makin lama makin berkurang. Ia mulai berpikir dalam hatinya : “Pastilah kekuatan saya makin berkurang.” Maka dengan segera ia menemui majikannya, memohon maaf dan mengatakan bahwa ia tidak mengerti apa sebenarnya yang telah terjadi terhadap dirinya.

“Kapan terakhir kamu mengasah kapakmu?” Tanya majikannya.
“Mengasah kapak? Saya tidak mempunyai waktu untuk mengasah kapak saya. Saya sudah begitu sibuk mencoba menebang pohon2.”

Nah begitulah juga dengan kehidupan kita. Kadang2 kita begitu sibuk sehingga kita tidak mempunyai kesempatan untuk mengasah “kapak” kita. Dalam kehidupan masa kini, nampaknya kesibukan orang2 jadi lebih bertambah daripada biasanya, tapi kebahagiaannya juga jadi lebih berkurang daripada biasanya. Mengapa sampai demikian? Mungkinkah kita sudah melupakan untuk supaya tetap “tajam”? Sebenarnya tidak ada salahnya dengan kesibukan, banyak aktivitas, ataupun kerja keras. Tetapi janganlah kesibukan itu membuat kita sampai melupakan hal2 yang terpenting dalam kehidupan ini, seperti misalnya mengenai kehidupan pribadi diri kita sendiri : meluangkan waktu untuk membaca, bersantai, berkumpul dengan keluarga, berpikir dan bermeditasi, belajar dan bertumbuh. Kalau kita tidak memberikan kesempatan untuk “mengasah kapak”, kita akan menjadi tumpul dan mulai kehilangan ke-efektifan kita.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Lilypie 3rd Birthday PicLilypie 3rd Birthday Ticker Daisypath Next Anniversary PicDaisypathNext Anniversary Ticker Lilypie Expecting a baby Ticker